UQISA Buku untuk Anak Bangsa

"Buku untuk Anak Bangsa" adalah sebuah inisiatif pelajar dan masyarakat Indonesia di Brisbane, Australia dalam mengumpulkan buku berbahasa Inggris untuk kemudian disumbangkan secara gratis ke sekolah-sekolah, perpustakaan, dan taman bacaan di Indonesia. Siapa saja bisa memohon buku bantuan ini dengan mengontak panitia dan kemudian panitia akan menyeleksi & mengevaluasi. Blog ini merupakan dokumentasi & tempat menorehkan progress report kegiatan "Buku untuk Anak Bangsa"

Thursday, November 1, 2007

Renungan: mengapa mereka senang membaca?

Secara pribadi saya sangat menghargai upaya teman-teman. Special thanks for Mika yang terus bergerak mewujudkan program ini.


Ijinkan saya berbagi cerita ini dan semoga bisa direnungkan.
Beberapa hari lalu, saya mengunjungi sekolah Ironside State School (
http://ironsidess.eq.edu.au/wcmss/) untuk kegiatan volunteer di kelas anak saya (prep school), a.l. saya membantu siswa dalam kelompok kecil untuk ‘perceptual motor’dan membantu mengatur portfolio siswa. Setelah itu, saya ikut mengantar anak prep (usia 5 tahunan) ke perpustakaan sekolah tersebut.
Dengan teratur, semua anak mengambil ‘library bag’ dan mengembalikan buku yg telah dipinjamnya.
Setelah itu, mereka beramai-rama mencari buku pilihannya. Maka terjadilah diskusi antar beberapa anak tentang isi buku tersebut, maka terlihatnya banyak anak yang duduk di karpet atau di bantal yg empuk sambil membuka lembar demi lembar. Mereka begitu antuasias. Mereka tampak berinteraksi dengan buku mereka. Hampir 100% dari mereka belum tahu membaca, tapi saya kira mereka sesungguhnya membaca, membaca gambar yg menyampaikan berbagai pesan.
Setelah beberapa saat, Si guru membaca satu buku cerita, hampir semua siswa tampak begitu antusias, sedang sekelompok kecil siswa tetap asyik dengan buku pilihannya.

Terus, saya memandang ke sekeliling ruang perpustakaan yang sejuk tersebut, di mana-mana buku tertata rapi dan indah.
Saya terkagum-kagum sambil berfikir dan bertanya:



  • Apakah karena situasi seperti ini yang membuat anak-anak tersebut senang dengan buku?

  • Apakah karena situasi seperti ini yang membuat anak saya (yg usia 5 tahun) sering merengek dan minta dibacakan buku?

  • Apakah karena ini, saya sering mendapati anak saya (yg usia 8 tahun) sering membaca buku di rumah tanpa saya minta, tanpa saya suruh?

Dalam hati saya berkata: Anak-anak yang saya cintai, betapa beruntungnya kalian. saya bahagia melihat kalian. Kalian sungguh tidak mengerti bahwa betapa banyak anak seusia kalian di Indonesia yang tidak pernah merasakan nikmatnya membaca, bahkan tidak pernah melihat buku yang sebagus di tangan kalian.

Saya pun terbayang di masa kecil saya yg hampir tak pernah menikmati perpustakaan selain buku G-30 S PKI (yang membawa kekaguman saya terhadap Mantan Presiden Soeharto sejak kecil). Di rumh saya hanya ada buku-buku Bapak saya seperti Ilmu Alam, Ilmu hitung dll
Saya juga teringat ketika saya membuat perpustakaan desa saat KKN di desa terpencil di Sulawesi Selatan (yg isinya hanya buku-buku pemberantasan buta huruf). Buku itu saya angkut dari gudang kantor dinas pendidikan, karena buku itu hanya numpuk di gudang dan harus dikosongkan akibat ada pengawas yg akan datang. Isn’t it terrible?


Saya percaya, bahwa semua anak terlahir membawa rasa ingin tahu. Semua anak punya potensi baca. Tapi lingkunganlah yang sangat menentukan tumbuh kembangnya minat baca ini.
Siapa yang harus saya salahkan atas kemelaratan anak-anak Indonesia. Siapa yang harus saya tuntut atas keterlantaran anak-anak bangsa kami. Siapa yang seharusnya memperhatikan ketersediaan buku-buku (yang harus memadai)?

Semua ini membawa kejengkelan saya yang mendalam terhadap para koruptor Indonesia yang begitu gampangnya merampas hak-hak orang lain, hak-hak rakyat dan tidak mengerti betapa pentingnya keberadaan anak-anak kecil tersebut.

Mari teman-teman semua, kita dukung gerakan pengumpulan buku ini. Jangan khawatir anak-anak kita tidak ngerti bahasa Inggris.
Biarlah mereka menikmati gambar-gambar nan indah, disain-disain yang mewah. Mereka mungkin tidak tahu membaca, tapi dengan mereka melihat dan menjamah buku itu, mereka punya inspirasi, punya mimpi, punya wawasan tentang dunia lain. Mungkin dengan buku yang kita sumbangkan, mereka terangsang untuk bertanya dan ingin mengetahui tentang sesuatu secara lebih mendalam, dll.

Bagi yang ingin berpartisipasi (melabel buku, mengetik judul buku, mengepak buku, hunting buku, ngangkat-ngangkat buku dll), hubungi Mika segera.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home