UQISA Buku untuk Anak Bangsa

"Buku untuk Anak Bangsa" adalah sebuah inisiatif pelajar dan masyarakat Indonesia di Brisbane, Australia dalam mengumpulkan buku berbahasa Inggris untuk kemudian disumbangkan secara gratis ke sekolah-sekolah, perpustakaan, dan taman bacaan di Indonesia. Siapa saja bisa memohon buku bantuan ini dengan mengontak panitia dan kemudian panitia akan menyeleksi & mengevaluasi. Blog ini merupakan dokumentasi & tempat menorehkan progress report kegiatan "Buku untuk Anak Bangsa"

Monday, November 19, 2007

Akhir pengepakan barang

Akhirnya, semua buku sudah dalam gardus. Wajah-wajah lelah tertutupi dengan senyum penuh kebahagiaan. Satu langkah lagi Bu Koordinator, yaitu melabel gardus tersebut dengan alamat tujuan pengiriman. Thanks for all
Posted by Picasa

Kerja Bakti Hari ke-2


Hati mulai lega. Tempat garasi mobil yang cukup luas ini yang sehari sebelumnya dipenuhi tumpukan buku, tampak semakin bersih. Bala bantuan terakhir dari kedua pemuda (yang sudah tidak lajang) yang berbaju putih di atas sangat bermakna. Jika pada hari sebelumnya, kita dibantu oleh lumayan banyak pemuda lajang, ternyata tenaga dua berbaju putih di atas, tidak kalah signifikan. Yang berjilbab biru di atas, tampak seperti menghitung jualan. Tapi sebenarnya tidak loh. Buku ini kan kita beli dan akan disumbangkan secara GRATIS. Dia hanya membantu Mba Koordinator (yang berjilbab putih) menyiapkan laporan kegiatan. Foto-foto kegiatan yang lebih lengkap akan diupload di Album online. Mba Asti dan Mba Ayu, kesungguhan kalian dalam mengurusi semua ini, lembur selama dua hari amat sangat berarti. Kata mereka, duh lega banget. Soalnya pada hari pertama, beliau sempat pesimis apa mungkin kerjaan ini selesai dalam waktu 2 hari.
Posted by Picasa

Proses Melabel (5)


Fida maupun teman-teman lainnya kadang-kadang terhenti sejenak karena menemukan buku favoritnya. Meskipun Fida belum bisa membaca secara baik, tapi minat baca sudah tampak ada. Mungkin ini salah satu faktor buku-buku yang tersedia di sini sangat memadai. Bukankah representasi gambar bisa menyampaikan banyak sekali pesan bagi anak-anak kita? Mudah-mudahan buku-buku ini dapat berkontribusi pada peningkatan minat baca anak-anak Indonesia, termasuk minat baca gurunya dong!
Posted by Picasa

Proses Melabel (4)


Adel dan Putri amat berperan dalam melabel ratusan buku ini. Semula mereka rencana hanya membantu selama dua jam, tapi ternyata melihat tumpukan buku (sekitar 5000 buku), mereka memutuskan untuk tetap membantu. You did a good job for your brothers & sisters in Indonesia. Thanks for your contributions.
Posted by Picasa

Proses Melabel (3)

Tampak terjadi diskusi di antara para volunteer untuk memutuskan apakah buku tersebut dikategorikan "beginning", "Intermediate" atau "advanced/general". Tentunya dengan memikirkan tingkat penguasaan bahasa anak kita.
Bukunya bagus-bagus loh. Contohnya bisa di klik di sini
Posted by Picasa

Proses Melabel (2)



Wah, ini dia Ibu Guru kita Bu Rosita, warga Indonesia yang telah lama berdomisili di Australia dan bekerja sebagai guru bahasa Indonesia di high school di Brisbane. Kelincahan beliau dalam hunting buku, mengkategorikan buku dan melabel buku, mengepak, dll - merupakan faktor yang sangat menentukan kesuksesan gerakan buku anak bangsa ini. Beliau termasuk salah satu anggota masyarakat yang tidak henti-hentinya mendukung kegiatan pelajar Indonesia di Queensland dan selalu aktif dalam mempromosikan kebudayaan Indonesia.

Proses Melabel (1)


Tampak mereka (Fika, Fida, Michel & Rachel) sedang asyik melabel buku. Keempat adik kita yg berada di tengah tumpukan buku adalah anak Indonesia yang sedang sekolah di TK/SD di Brisbane. Mereka membantu melabel buku hari Sabtu (17/11/07) pagi hingga sore. Yang berjilbab di belakang sana, ternyata paling jago mengepak buku deh. Beliau adalah mahasiswa UI bidang IT yang sedang mengambil program Twinning.
Posted by Picasa

Sunday, November 18, 2007

Buku Sumbangan telah Siap Dikirim

Dear teman-teman,
Atas nama panitia, saya melaporkan bahwa kegiatan buku anak bangsa yang sangat intensif telah sukses about 75%. (tinggal di kirim ke Jakarta dan didistribusikan langsung dari Jakarta ke tujuh Propinsi di Indonesia: Kaltim, SulBar, SulSel, Jawa Barat, Jakarta, Yogyakarta oleh Koordinator kita Mika Halpin).

Dengan komitmen besar dari sekelompok kecil teman-teman, akhirnya sekitar 800 kg buku (sejumlah hampir 5000 buku) siap terbang ke Indonesia. Menurut saya, ini adalah salah satu kegiatan UQISA (Perhimpunan Pelajar Indonesia University of Queensland) yang lumayan besar dan berarti dan membawakan nama Perhimpunan Pelajar Indonesia kita ke ratusan anak bangsa di Indonesia. Semua buku diberi cap PPIA.

Teman-teman, jangan khawatir bahwa buku ini akan numpuk saja di library atau di taman bacaan, karena untuk distribusi buku ini ada penanggung jawab masing-masing (partner kerja: alumni, guru, kepsek, pemerhati pendidikan), dan telah menyatakan kesedian mengelola, telah mengajukan rencana pemanfaatan, dan siap memberi laporan. Bahkan untuk Sulbar, saya bersama Bu Rosita (+ nara sumber lainnya) akan melaksanakan teleconference via Skype tentang cara kreatif pemanfaatan buku ini pada siswa dan guru di Sulbar.

Alhamdulillah, dana pengiriman kali ini dibiayai oleh Atase Pendidikan KBRI. Thanks Mba Pipin dan Mika atas pikiran dan waktunya membuat proposalnya.
Thanks Pak Atase Pendidikan Pak Agus.

Alhamdulillah , sekitar 20 orang terlibat volunteer (tenaga, waktu, dana, makanan dll) dalam kerja besar hari Sabtu dan Minggu kemarin (Label buku, categorisasi, stempel, hingga pengepakan). Foto-foto kegiatan ini akan segera diupload di upload di Album "Buku Untuk Anak Bangsa" atau di Blog ini

Ketua PPIA QLD yang baru (Mas Adit) dan beberapa pengurusnya datang menyatakan dukungannya dan ikut kerja bakti.
Jika teman-teman lain belum sempat terlibat dalam Gerakan Buku Bangsa Pertama, jangan khawatir, karena akan ada Gelombang Ke II. Kerja sama teman-teman pasti sangat berarti. Siap volunteer??? ??? Hubungi Presiden UQISA dan Mika.

Rasa apresiasi saya buat Mika yang telah menjadi komandan dari kegiatan volunteer ini. Kesuksesan Proyek ini sangat banyak ditentukan oleh komitmen beliau di tengah kesibukannya.

Ijinkan saya Sitti Maesuri (selaku pelaku sekaligus pemerhati pendidikan Indonesia) mengucapkan terima kasih:
kepada Panitia Buku Bangsa (Mika, B. Rosita, Mba Pipin, Riza, Pak Ihsan, Asti, siapa lagi ya )
Thanks juga pada:
Putri-putri manis yang telah melebel ratusan buku
- Putri (anak Pak Rahmat&Mba Neli)
- Adel (anak Mba Pipin)
- Michael & Rachel (Anak Mba Reyni)
- Fika & Fida (anak Pak Ihsan & istrinya)
Para gadis-gadis samaners cantik yang ikut kerja bakti dalam dua hari ini
- Nataya (sekretaris PPIA QLD)
- Sally
- Dayu
- Asti
- Riza
- Mika
Pemuda-pemuda cakep
- Adit (Ketua PPIA QLD)
- Panca
- Pandu
- Agung
- Bambang
- Genta
- Nyoman
- Hendrio
Terima kasih juga pada Mas Danu, Yaso, Santo yg telah turut bantu ngangkutin buku dan cari gardus bersama Riza.

Special Thanks pada Bu Rosita, yang tidak lelah menjemput buku, mencari buku alias HUNTING. Thanks pada arahannya, ide-ide cemerlangnya dll. Luarrr biasa.
Special Thanks Pak Ihsan, yang setia mengantar kita keliling cari buku, penyediaan logistik, dan menjadi Photographer kita.

Tak lupa juga terima kasih pada Pak Muslim (seorang Bisnis MAN) dan Pak Israwan (anggota penting Departemen Keuangan Indonesia). Meskipun bala bantuan dari beliau berdua datang di penghujung kerja bakti kita, tapi lumayan sangat berharga. Setidaknya, nanti kalau balik ke Indonesia, perhatian pada bidang pendidikan bisa ditingkatkan. He he he he. Potensi duit kan ada pada orang bisnis dan Depkeu.

Tak kalah pentingnya thank pada volunteer makanan, sehingga kita bukan hanya sempat menikmati empek2 pada hari Sabtu, tapi juga Sate dari Mba Sri dan Ibu Presiden. Thanks Mba Sri dan Mba Sashi.
Eh ada lagi, Thanks B Malia, buku sumbangan 4 gardus besar dari sekolahnya sudah siap terbang ke Indonesia.

Thanks for all yang mendukung tapi tidak sempat nyebut namanya.
Sebagai penutup, kita masih tetap menunggu donasi buku, donasi dana pengiriman, tenaga volunteer dll untuk Proyek Tahap II. Usulan sekolah sasaran terbuka, email ke presiden@uqisa. org AND mika halpin <mika23_2004@ yahoo.com>.

Hormat saya
SMP (a.n. Panitia Buku)

Sunday, November 11, 2007

Menjemput 1 Crat Buku

Rabu minggu lalu,
saya dan ibu Rosita menjemput buku-buku sebanyak 1 crat di gudang buku St. Vincent de Paul yang berada di Springwood. Kali ini rada berbeda karena kami dibantu oleh Riza & Danu yang berbaik hati merelakan mobilnya untuk membantu mengangkut buku yang jumlahnya massive sekali.







Kami bertemu lagi dengan Monika & Chan yang baik yang sangat membantu dalam pengumpulan buku ini. Thanks to Monika & Chan of St. Vincent de Paul Springwood!

Hunting Buku: St Vincent de Paul, Lawnton

Hari Sabtu minggu lalu,
saya dan ibu Rosita hunting ke gudang buku yang ada di Lawnton. Beruntung store-keepernya cukup baik jadi kita dapat 2 trolleys buku - fully loaded- dengan harga yang miring. Setelah bukunya dimasuk-masukkan ke dalam mobil ibu Rosita, penuh-lah trunk mobil Jazz ibu Rosita :D

Tuesday, November 6, 2007

Berburu Buku Sabtu, 3 Nov 07 (11)


Setelah bertemu dengan Pak Atase Pendidikan, maka berakhirlah perjalanan kami hari itu untuk mencari buku dan mencari dukungan dana.
Posted by Picasa

Berburu Buku Sabtu, 3 Nov 07 (10)


Di antara Mika dan saya, adalah Pak Agus, Bapak Atase Pendidikan KBRI. Pak Agus telah menyatakan kesediaan mendukung dana pengiriman buku-buku untuk anak bangsa. Sebuah bentuk kerjasama yang sangat patut dicontoh. Proposal yang telah dibuat oleh Mba Pipin dan direvisi oleh Mika, akhirnya sudah di tangan Bapak Agus. Kita tinggal menunggu realisasinya.

Berburu Buku Sabtu, 3 Nov 07 (9)

Tiba saatnya kami pulang. Terima kasih Pak Ihsan atas kesediaanya mengantar kami. Sudah dua minggu berturut-turut beliau ngantar kami keliling cari buku. Perjalanan kami sekeluarga dengan Mba Pipin lumayan sukses.
Posted by Picasa

Berburu Buku Sabtu, 3 Nov 07 (8)


Fika dan Fida benar-benar serius memilih buku. Fika pun bilang, bahwa saat dia di sekolah di Surabaya dan di Sulawesi, tidak melihat banyak buku. Jadi katanya, memang kita perlu kirim buku ke Indonesia.
Posted by Picasa

Berburu Buku Sabtu, 3 Nov 07 (7)


Fida (usia 5 tahun) juga turut membantu kami memilih buku. Fika Fida tahu persis tujuan kita mencari buku adalah buat saudara-saudaranya di Indonesia.
Posted by Picasa

Berburu Buku Sabtu, 3 Nov 07 (6)


Asyik banget dapat buku-buku bagus. Semoga semakin banyak teman-teman yang mau terlibat mencari buku buat anak-anak bangsa kita. Dan semoga ini akan bermanfaat bagi banyak orang di Indonesia
Posted by Picasa

Berburu Buku Sabtu, 3 Nov 07 (5)


Kami pun asyik memilih buku. Pada umumnya buku untuk anak-anak (anak usia bayi, TK, SD). Saya berfikir bahwa ini pun bisa digunakan oleh anak SMP di Indonesia. Banyak buku yang kelihatan masih baru dan kualitas kertas serta cetakan sangat bagus. Rasa lelah mengunjungi banyak garage sale terobati. Kami senang sekali.
Posted by Picasa

Monday, November 5, 2007

Berburu Buku Sabtu, 3 Nov 07 (4)

Akhirnya tibalah kami di sekolah Mt Nebo. Mba Pipin berbisik dan mengingatkan saya untuk agak berhati-hati menawar, karena kegiatan sekolah tersebut untuk mencari donasi, sedang kita bermaksud mencari donasi. Tapi saya coba nekad menawar karena harga $1 masih terlalu mahal. Ternyata, kami diberi harga lumayan murah. $40 untuk 4 gardus dan kami bisa memilih buku secara bebas.
Posted by Picasa

Berburu Buku Sabtu, 3 Nov 07 (3)

Di tengah perjalanan, kami membaca pengumuman sebuah 'market day' di sekolah negeri. Dengan cakap Pak Ihsan mengecek lokasi di map. Di luar dugaan kami bahwa sekolah itu lumayan jauh, melebihi 30 km dan perjalanan menyusuri hutan dan bukit. Kami pun sering ragu, apa mungkin ada sekolah di sana karena kami tidak melihat banyak rumah di persekitaran tempat yang dituju. Apakah kita akan menemui orang aborigin (orang asli Australia) di sana?
Posted by Picasa

Berburu Buku Sabtu, 3 Nov 07 (2)


Kami (Sitti Maesuri, Pak Ihsan, Fika&Fida serta Mba Pipin) melanjutkan perjalanan ke beberapa garage sale yang lain. Hari itu, Pak Ihsan mencatat sekitar 10 tempat garage sale. Lumayan berkeliling-keliling.
Posted by Picasa

Berburu Buku Sabtu, 3 Nov 07 (1)

Ini dia Mba Pipin sedang menyeleksi buku di sebuah garage sale.
Berkat pendekatan kita pada sipenjual bahwa kami para volunteer dari asosiasi mahasiswa Indonesia di University of Queensland sedang mencari buku-buku untuk disumbangkan ke anak-anak Indonesia, maka sipenjual memberi semua buku yg digardus tersebut dengan gratis.

Thursday, November 1, 2007

Renungan: mengapa mereka senang membaca?

Secara pribadi saya sangat menghargai upaya teman-teman. Special thanks for Mika yang terus bergerak mewujudkan program ini.


Ijinkan saya berbagi cerita ini dan semoga bisa direnungkan.
Beberapa hari lalu, saya mengunjungi sekolah Ironside State School (
http://ironsidess.eq.edu.au/wcmss/) untuk kegiatan volunteer di kelas anak saya (prep school), a.l. saya membantu siswa dalam kelompok kecil untuk ‘perceptual motor’dan membantu mengatur portfolio siswa. Setelah itu, saya ikut mengantar anak prep (usia 5 tahunan) ke perpustakaan sekolah tersebut.
Dengan teratur, semua anak mengambil ‘library bag’ dan mengembalikan buku yg telah dipinjamnya.
Setelah itu, mereka beramai-rama mencari buku pilihannya. Maka terjadilah diskusi antar beberapa anak tentang isi buku tersebut, maka terlihatnya banyak anak yang duduk di karpet atau di bantal yg empuk sambil membuka lembar demi lembar. Mereka begitu antuasias. Mereka tampak berinteraksi dengan buku mereka. Hampir 100% dari mereka belum tahu membaca, tapi saya kira mereka sesungguhnya membaca, membaca gambar yg menyampaikan berbagai pesan.
Setelah beberapa saat, Si guru membaca satu buku cerita, hampir semua siswa tampak begitu antusias, sedang sekelompok kecil siswa tetap asyik dengan buku pilihannya.

Terus, saya memandang ke sekeliling ruang perpustakaan yang sejuk tersebut, di mana-mana buku tertata rapi dan indah.
Saya terkagum-kagum sambil berfikir dan bertanya:



  • Apakah karena situasi seperti ini yang membuat anak-anak tersebut senang dengan buku?

  • Apakah karena situasi seperti ini yang membuat anak saya (yg usia 5 tahun) sering merengek dan minta dibacakan buku?

  • Apakah karena ini, saya sering mendapati anak saya (yg usia 8 tahun) sering membaca buku di rumah tanpa saya minta, tanpa saya suruh?

Dalam hati saya berkata: Anak-anak yang saya cintai, betapa beruntungnya kalian. saya bahagia melihat kalian. Kalian sungguh tidak mengerti bahwa betapa banyak anak seusia kalian di Indonesia yang tidak pernah merasakan nikmatnya membaca, bahkan tidak pernah melihat buku yang sebagus di tangan kalian.

Saya pun terbayang di masa kecil saya yg hampir tak pernah menikmati perpustakaan selain buku G-30 S PKI (yang membawa kekaguman saya terhadap Mantan Presiden Soeharto sejak kecil). Di rumh saya hanya ada buku-buku Bapak saya seperti Ilmu Alam, Ilmu hitung dll
Saya juga teringat ketika saya membuat perpustakaan desa saat KKN di desa terpencil di Sulawesi Selatan (yg isinya hanya buku-buku pemberantasan buta huruf). Buku itu saya angkut dari gudang kantor dinas pendidikan, karena buku itu hanya numpuk di gudang dan harus dikosongkan akibat ada pengawas yg akan datang. Isn’t it terrible?


Saya percaya, bahwa semua anak terlahir membawa rasa ingin tahu. Semua anak punya potensi baca. Tapi lingkunganlah yang sangat menentukan tumbuh kembangnya minat baca ini.
Siapa yang harus saya salahkan atas kemelaratan anak-anak Indonesia. Siapa yang harus saya tuntut atas keterlantaran anak-anak bangsa kami. Siapa yang seharusnya memperhatikan ketersediaan buku-buku (yang harus memadai)?

Semua ini membawa kejengkelan saya yang mendalam terhadap para koruptor Indonesia yang begitu gampangnya merampas hak-hak orang lain, hak-hak rakyat dan tidak mengerti betapa pentingnya keberadaan anak-anak kecil tersebut.

Mari teman-teman semua, kita dukung gerakan pengumpulan buku ini. Jangan khawatir anak-anak kita tidak ngerti bahasa Inggris.
Biarlah mereka menikmati gambar-gambar nan indah, disain-disain yang mewah. Mereka mungkin tidak tahu membaca, tapi dengan mereka melihat dan menjamah buku itu, mereka punya inspirasi, punya mimpi, punya wawasan tentang dunia lain. Mungkin dengan buku yang kita sumbangkan, mereka terangsang untuk bertanya dan ingin mengetahui tentang sesuatu secara lebih mendalam, dll.

Bagi yang ingin berpartisipasi (melabel buku, mengetik judul buku, mengepak buku, hunting buku, ngangkat-ngangkat buku dll), hubungi Mika segera.

Hunting Buku IV: St Vincent de Paul

Hari ini, saya, ibu Rosita, dan Asti, dengan menaiki mobil ibu Rosita pergi ke daerah Springwood untuk ke gudang buku St. Vincent de Paul.

Dengan $50, kami mendapatkan buku sebanyak satu crat. Karena jumlah bukunya sangat massive dan mobil kami tidak memiliki kapasitas untuk membawanya, maka penjemputan buku akan dilakukan next time.










Sedikit update dari tim "Buku untuk Anak Bangsa". Foto berikut adalah buku-buku yang sejauh ini sudah terkumpul untuk disumbangkan (belum termasuk yang hari ini dari St. Vincent de Paul).

Kami masih butuh bantuan teman-teman untuk memperbanyak buku-buku yang akan disumbangkan sehingga memungkin untuk menjangkau lebih banyak titik di Indonesia.

Salam,
Mika

Hunting Buku III: Salvo's Valley

Dua hari lalu, Rabu, 31 Oktober 2007, saya dan dibantu oleh Santo (ex-Wakil Ketua PPIA Queensland Periode 2006-2007) menjemput buku-buku yang ada di Salvation Army Store (Salvo's) yang ada di Fortitude Valley.

Alhamdulillah, Puji Syukur Tuhan, kami mendapatkan buku sebanyak satu bagasi / trunk mobil seperti yang terlihat di foto untuk $50.


Kita punya cerita lucu ni... Karena kita ga punya box untuk mengangkut buku sebanyak itu dan cuma punya 3 green-bags, makanya kami bolak balik mengangkat buku-buku itu ke mobil. Ada salah satu pengunjung toko itu yang menyangka kami mencuri buku dan melaporkannya kepada Manager toko. Hahahaha.... Saya cuma bisa nyengir aja. Terus managernya bilang ke pengunjung tersebut kalo saya memang membeli buku-buku tersebut dan untuk kepentingan charity/sosial.


Terima kasih kepada Yaso (ex-Ketua PPIA Queensland Periode 2006-2007) yang sudah merelakan mobilnya untuk dipinjem & Santo (ex-Wakil Ketua PPIA Queensland Periode 2006-2007) udah mau nganter-jemput bukunya.